![]() |
| Sumber : http://mohdniramohd.blogspot.com |
11 August 2019
Sudah tulus... malah di hianati
Tau gak gimana rasanya di hianati? Pasti jawabannya sangat sakit. Dan tau kah anda gimana rasanya mencintai dengan tulus dan apa adanya, terus di khianati?? Itu lah namanya sakit yang Bertubi-tubi.
Jika sudah mencintai seseorang dengan sedalam-dalamnya tentu kita tidak peduli apa pun kekurangannya, apapun latar belakangnya, dan Bagaimana pun masa lalunya. Benar kata orang cinta itu buta, tidak melihat apa pun kekurangannya. Kekurangan seseorang akan menjadi indah apabila kita mencintainya dengan tulus.
Aku merasakan hal yang seperti itu. Aku awalnya kenal dengan dia sosok wanita yang cantik, humoris, dan sangat mengasyikkan. Dan aku juga tau kalau keperawananya di renggut oleh mantannya, dan aku juga tau dia korban Broken Home. Awalnya karna kasihan aku selalu memberi dia perhatian, dan akhirnya aku jadi suka dan cinta sama dia. Aku berhasil memilikinya dan memberikannya cinta yang tulus.
Di balik cinta tulus yang aku berikan. Dia selalu Bertubi-tubi menghianati ketulusanku. Aku selalu emosi dengan kelakuannya saat pacaran denganku. Mulai dari vc sama cwok lain, jalan-jalan sama cwok lain, pergi kondangan sama mantannya, dan masih banyak kelakuan-kelakuan yang membuat aku sakit hati. Padahal sebisanya aku selalu menjaga sikap ku dan menjaga perasaannya. Wlaupun aku sering emosi karena sikapnya. Aku selalu ingin mempertahankan hubungan aku dengannya. Walaupun harga diriku sebagai cowoknya sudah di jual, tapi bodohnya aku tetap sayang sama dia dan gak ingin dia pergi dari kehidupan aku.
Singkat cerita dia terpaksa pergi ke Jakarta meninggalkan aku di Bangkinang dan tinggal dengan Ayahnya di Jakarta. Sebelum berangkat janji manis selalu terucap dari bibirnya yang mungil. Dia bilang gak akan selingkuh di sana, akan kembali ke bangkinang dengan cinta yang sama, dan selaku menjaga hubungan walaupun dalam keadaan LDR. Namun setelah seminggu di jakarta dia minta untuk loss kontak dengan ku dengan alasan dia di jodohkan oleh ayahnya dengan orang Jakarta. Airmata terus berlinang, jangan kembali untuk memiliki dia, tau akan kabar dia aja sulit rasanya untuk di capai. Dia gak mau lagi ngasih kabar. Aku tersiksa di bangkinang sampai-sampai kuliah ku terganggu.
Singkat cerita, dari berita yang aku dapat, ternyata dia memang pacaran di Jakarta dengan teman satu tempat kerja dengannya, tapi dia tidak di jodohkan sama orang itu. Ternyata perjodohan cuman alasan dia untuk mutusin aku. Tiap malam aku rindu dia, aku pengen tau kabarnya, apa dia baik-baik aja, pokoknya hidupku seakan telah mati karena khawatir dengan keadaannya, telah aku coba cari cewek lain. Sempat pacaran sama cewek lain tapi tetap aja aku cintanya sama dia, setiap ketemuan sama cewek baru aku sering melamun memikirkan dia.
Setelah setahun di jakarta akhirnya aku dapat chat dari temannya di bangkinang, namanya Maya. "bang, Fira (nama samaan) minta tolong jemput dia di Bandara Pekanbaru? Soalnya aku kerja, jadi gak bisa jemput" Ujar Maya via Whatsapp. Tiba-tiba pikiranku campur aduk, aku merasa diriku cuman pelarian.. Aku berpikir bahwa aku di cari cuman saat dibutuhkan. Namun di sisi lain cinta ku sangat kuat padanya, di sisi lain aku sangat rindu padanya. Akhir lnya cinta yang kuat mengalahkan egoku. Tepatnya satu hari sebelum Idul Fitri (malamnya takbiran) aku berangkat sendirian naik motor sore-sore ke Pekanbaru untuk jemputnya di bandara.
Dalam perjalanan dari Bangkinang ke Pekanbaru badanku serasa menggigil, badanku gemetaran karena gak sabar ingin jumpa dengannya seorang kekasih yang setahun menghilang dan tiba-tiba kembali lagi. Sambil bawak motor pandangan ku separuh di isi oleh wajahnya dan separuh di isi oleh pemandangan jalan di sore menjelang senja. Akhirnya aku sampai di Bandara badan gemetaran lagi mencari sosok wajah yang sangat aku rindukan itu. Ternyata dia udah keluar dari Bandara tiba-tiba dia mengejutkan ku dari balik mobil. Pikiran ku tambah kacau. Sedih campur bahagia. Sosok wanita yang sangat aku cintai, yang sangat aku rindukan, sosok wajah imut itu memberikan senyuman indah padaku. Entah mimpi apa, itu lah hari yang paling bahagia bagiku.. Separuh jiwaku telah kembali, walaupun dia masih dalam keadaan pacaran dengan orang Jakarta itu.. Tapi aku tetap bahagia karena bisa ada di sampingnya.
Dalam perjalanan pulang dari Bandara, sambil bawak motor dan dia di belakang, airmata ku terus menetes tanpa sepengetahuannya. Dia cerita lucu di belakang sambil memelukku di atas motor, tapi aku tetap senyum dan sedikit ketawa dengerin ceritanya, walaupun saat itu airmata ku terus mengalir, tapi aku tidak mau ketahuan olehnya kalau aku sedang menangis. Aku terus kelihatan tidak sedih di depannya.
Singkat cerita, sampai di Bangkinang dia sering chat aku, pada suatu hari aku tidak membalas chat nya.. Karena aku berpikir dia adalah pacar orang. Aku gak mau gangguan pacar orang karena aku merasa pernah di posisi itu. Dan akhirnya aku gak mau ngasih dia kabar hampir 1 hari. Dan akhirnya dia marah. Dia ngancam balik ke Jakarta dan gak mau pulang lagi ke Bangkinang, akhirnya aku ngajak di ketemuan, dan aku minta dia memilih antara aku dan Depri (cwoknya di Jakarta). "Kalau kamu minta waktu aku, tolong putusin Depri biar nanti dia gak sakit hati, tapi kalau kamu sayang sama depri jauhin aku. Dan jangan nuntut-nuntut waktu ku" Ujar ku padanya. Dan akhirnya dia meminta waktu untuk berpikir. Katanya dia bingung, soalnya dia sayang sama aku dan segan sama depri, dia bilang gak mau jauh dari aku, dan gak mau kecewain depri, karena depri banyak nolong dia di Jakarta. Dan aku tetap minta dia untuk milih salah satu dari kami.
Dan akhirnya dia memilih aku, dan mutusin Depri. Dan akhirnya kami balikan.. Aku sangat bahagia bisa milikin dia lagi. Hari demi hari kami lewati, canda tawa, ketawa bareng, Dia sudah punya kerjaan di bangkinang, aku sering jemput dia pulang kerja. Dan pada akhirnya, yang aku khawatirkan terjadi lagi. Dia mutusin aku tanpa alasan, katanya aku cuek.. Padahal aku cuek karena sikap dia yang telah berubah, aku terus mempertahankannya, tapi dia bilang gak mau pacaran lagi, walaupun sama cwok lain. Aku tidak terima itu. Akhirnya dia mutusin kontak dengan aku. Dan gak sampe seminggu, aku lihat dia sama cwok lain, cwok yang aku curiga selama ini, yaitu adek bos tempat dia kerja. Dan aku menemui mereka berdua secara tiba-tiba. Dan mereka mengakui kalau mereka udah pacaran sebelum Fira (nama samaan) putus dengan aku.
Sampai tulisan ini di tebitkan, aku masih dalam keadaan sakit hati, masih bingung, apa salahku? Aku pun masih dalam keadaan mencintainya dengan tulus. Sampai saat ini perasaanku tidak pernah berkurang padanya. Aku tidak bisa membencinya. Saat ini aku cuman kecewa. Aku cuman minta tolong kepada Tuhan, klau memang dia jodohku, tolong kembalikan padaku, tapi kalau dia bukan jodohku, tolong hapus nama dia di hati ku, dan ganti dengan wanita yang tepat menurut-Mu, karena cuman Engkau yang bisa membolak-balikkan hatiku. (ren)












